Jumat, 23 September 2022

Dunia baru

Hai. Inilah aku yang baru.
Dengan status baru, sebagai ibu dari dua anak lucu.

Lama sekali tak bersua denganmu.

Minggu, 23 Agustus 2020

Kedua

Long time no see. Lama pakai banget.
Sebenernya lama banget pengen bisa ngeblog lagi. Tapi, tapi, tapi banyak banget alasannya.

Hari ini, kesini, cuma ingin menyimpan cerita yang nanti akan jadi kenangan. Alhamdulillah bulan ini aku positif hamil. Hari ini, di Boyolali. Pertama kalinya pagi muntah banyak, sore pas di Salatiga pun juga. Untuk sementara belum sempat periksa, cuma brli vitamin sendiri aja ๐Ÿ˜ bismillah, doakan kehamilan kedua ini lancar, dan adek baby sehat sempurna yaaaa. Aamiin

Minggu, 16 Februari 2020

Aleya #menyapih

Sejak umur 24 bulan, setiap hari selalu aku sounding kalau dia sudah besar dan gak boleh nenen lagi. Tapi ketika dia merengek minta, pasti aku selalu kasih. Aku ingin dia berusaha dan siap untuk berpisah dengan sumber kenyamanannya selama 2 tahun ini tanpa paksaan.

Aku mentargetkan dia lepas nenen usia 30 bulan, tapi ternyata waktu kita mudik kemarin dia berhasil menyapih dirinya sendiri tanpa paksaan. Tepat di usianya 27 bulan 2 hari. Tidak pernah menyangka dia tiba2 tidur tanpa meminta nenen seperti biasanya, dia hanya minta air putih, kemudian memeluk guling sembari memintaku untuk menepuk punggungnya. Setelah itu dia tertidur lelap, tanpa terbangun untuk meminta nenen. Memang sih sejak 2 tahun aku membiasakan dia untuk minum air putih ketika terbangun dari tidur. 

Hari2 berikutnya, dia tidak pernah menangis, merengek untuk nenen. Padahal paginya aku selalu bertanya, Aleya tadi malem bobok sendiri ya? Dia menjawab, iyaa ndak nenen. Aku langsung memeluknya dan bilang Aleya pintar, Aleya sudah besar sekarang, sudah gak nenen mama lagi. Mama bangga sama Aleya. Kemudian dia tersenyum tipis dan melepaskan pelukanku. 

Sungguh bahagia luar biasa dia bisa berhasil menyapih dirinya sendiri, tanpa ditakut2i, tanpa olesan apapun, tanpa paksaan sedikitpun. MasyaAllah ngetiknya sambil nangis sampe berantakan gini ๐Ÿ˜ญ

Aleya #lepaspopok

Sepertinya gak butuh waktu lama untuk mengajari dia toilet trainning. Karena dia selalu aku biasakan untuk BAB di kamar mandi sejak usia 18 bulan. Sehingga di usianya yang hampir genap 24 bulan ini aku memutuskan untuk mengajarinya pipis di kamar mandi.

Aku tidak pernah melepas popok dia selama masa trainning ini. Cuma aku sounding tiap hari kalau pipis harus di kamar mandi. Aku praktekan dan contahin dia bagaimana cara pipis dan membersihkannya. Kemudian setiap bangun tidur aku selalu mengajaknya untuk pipis meskipun dia masih memakai popok, setelah bangun tidur siang, dan mungkin hampir 1 jam sekali aku menanyainya apakah dia mau pipis? Sampai hampir seminggu ternyata popoknya benar2 kering dan aku memutuskan untuk lepas popok. Alhamdulillah.

Tepat di hari ulang tahunnya, dia sudah benar2 lepas popok dan tidak mengompol lagi. Mama papa proud of you, baby. MasyaAllah.

Montessori

Sejak memulai #minimalismlife jadi sadar kalau selama ini cuma kalap mata beliin mainan anak. Padahal sesungguhnya mereka gak butuh2 banget dan cuma buat mainan sebentar doang. Untung cepet nyadar dan memutuskan buat fokus ngajarin Aleya pakai metode montessori. Bukan masalah mamanya irit dan gak mau beliin dia mainan lho ya ๐Ÿคฃ 
.
Montessori merupakan cara belajar yang membantu setiap anak meraih potensinya di semua bidang kehidupan. Ada beberapa aspek yang ditekankan dalam menggunakan metode ini.

• Eksperensial
Anak perlu bergerak dan belajar dari pengalaman langsung. Seperti misalnya mengajak dia untuk membantu mencuci ikan, daging, belut, sayuran, kepiting, dan berbagai macam tekstur benda yang tidak ditemui dalam mainan anak. Atau beberapa kali mengajak dia ke kebun binatang, ajak dia untuk memegang hewan2 yang ada disana.

• Membantu menyiapkan alat bantu belajar
Nah ini rempongnya ya ibu2, karena kita gak beliin dia mainan. Otomatis kita harus memutar otak membuatkan dia mainan setiap harinya. Yang tentunya berprinsip pada metode montessori. Kalau sekarang banyak kok yang jual sepaket gitu mainan2 montessori yang dalam 1 jenisnya bisa digunakan untuk berbagai aktifitas. Misalnya seperti mainan Aleya meronce balok kayu ini, selain digunakan untuk meronce, mainan ini bisa dimanfaatkan untuk sorting colors, sorting shapes, membuat menara kayu yang ditumpuk, alat hitung, bahkan bisa buat bermain cap2an di cat air ๐Ÿ˜‚ Berkat mainan ini, di usia Aleya 20 bulan sudah bisa membedakan warna lengkap lho, warna dasar dan warna campuran lain, sampai ke ungu muda, orange tua, tosca pun bisa. MasyaAllah.

Senin, 12 Agustus 2019

Aleya 21 months

- hobi lompat lompat
- sudah bisa anteng duduk di kloset kalau buang air besar.
- sudah bisa anteng menirukan gerakan bibir dan badan kalau shalat. Sampai rakaat terakhir dia anteng.
- sudah hafal dan bisa membedakan warna hitam, putih, merah, green, ungu, pink, biru, cokelat, oranye, abu2..kuning masih belum..mikir lama dan akhirnya sebut kata "pink" mungkin susah pengucapannya 😂
- sudah bisa membedakan mana yang harus dipanggil dengan nenek, ibuk, bapak, dan om. Tante belum bisa, jadi kalau ada cewek muda dia panggilnya kakak wkwk
- sudah hafal berbagai macam bentuk lingkaran, bola, kotak, tabung, bunga, bintang, bulan, segitiga, hati, dll.
- sudah hafal flashcard bermacam2 hewan (hewan anti mainstream seperti landak, badak, kelelawar, kepik, lebah, kuda laut, pinguin, dll pun sudah hafal semua), kalau sayur dan buah masih agak belum semuanya paling buah durian, jeruk, pisang, strawberry, melon semangka, untuk sayur paling cabai, bawang, tomat, brokoli, wortel, kentang, paprika, buncis) yang lain masih belum..
- sudah bisa menyebutkan angka 1-10
- sudah bisa menunjuk bentuk angka 1-10
- mahir main puzzle knob
- mahir meronce dan sorting shapes/colors.
- hobi menggambar ikan
- tidak bisa tidur tanpa selimut monyet
- sudah mau menyebutkan nama jika diminta berkenalan dengan orang lain, dulu masih malu2 soalnya. Beraninya sama bpk ibunya doang 😀
- sudah berani main agak jauh sendirian
- sudah bisa memanggil nama teman2nya
- sudah bisa diajak curhat mengenai apa yang dilakukan dia, jika ada sesuatu yang menarik dia akan bercerita berulang2 setiap waktu. Sungguh ingatannya sangat kuat sekali -__-
Hingga seringkali dia frustasi kalau dia bercerita dan mamanya tidak ingat atau bingung dengan apa yang akan dia ceritakan.
- sudah bisa mengerti sebab akibat
- sudah bisa mematuhi aturan kecil, seperti misalnya menumpahkan makanan langsung ambil tisu dan membuangnya, mengambil pel jika menumpahkan air terlalu banyak, makan harus duduk di tempatnya, cara menggosok gigi, meletakkan sepatu di tempatnya, masuk rumah tidak boleh memakai sepatu, selalu mencoba memakai celana sendiri, selalu membereskan mainan sebelumnya jika mau berganti mainan (jadi tidak pernah berantakan rumahkuuu ini), menyiram bunga tiap pagi dan sore, cara mengeringkan kaki di keset, membereskan piring ke wastafel, dll.

Intinyaaaaa dia sudah sangattttt pintar di usianya yang belum menginjak 2 tahun ini. Mama prouds of youuuuuuu so much!!

PR terbesar adalah menyapih, karena sampai sekarang dia selalu menangis gak berhenti2 kalau disugesti sebentar lagi akan lepas nenen. Pelan2 yaaa sayang, kita pasti bisa, kamu pasti bisa, mama tetep kasih kalau kamu masih minta nenen. Dont worry be happy 😁😘

5 bulan

5 bulan sudah kita tinggal di Bali. Semuanya terasa indah walaupun kita minoritas disini. Jadi keindahan ini sebenarnya hanya kenikmatan duniawi. Wkwk..

Yahh..selain aku bersyukur bisa tinggal disini, aku terkadang merindukan hidup di Banjarmasin, yang setiap waktu terdengar lantunan ayat suci Alquran di masjid dan surau sedangkan disini, adzan pun hanya terdengar samar2. Lebih parahnya, waktu lebaran idul adha kemarin yang bertepatan dengan hari Minggu. Tetap saja di lapangan tempat pelaksanaan shalat eid digelar CFD an. Otomatis semua jalan ditutup, dan kami harus parkir sangat jauh dari lapangan dan harus berjalan kaki cukup jauh menuju lapangan, hingga banyak sekali jamaah yang terlamabat datang Astaghfirullah sungguh keterlaluan pemda di sini, tidak ada toleransi beragama sama sekali. Just my opinion.
Disini pun aku juga tidak punya teman dekat seperti waktu di Banjarmasin, tidak ada perantau yang senasib, kalaupun ada mereka lebih mengahbiskan waktu mereka di dalam rumah. Sedihhhh..

Untungnya Aleya sekarang sudah mulai masuk usia 2 tahun, sudah tambah pintar dan menyenangkan. Selalu nurut jika diberi pengertian, motorik dan ingatannya sangat bagus, dan tidak pernah membuat ibunya jengkel, wkwk. Walaupun seringkali dia selalu merengek2 jika kita tidak mengerti apa yang dia inginkan. Namun masih dalam batas wajar menguji kesabaran. Semoga dia dikaruniai kesempurnaan akhlak, pikiran, dan fisiknya. Aamiin.