Rabu, 23 Juni 2010

Jenuh

Aku bukan mengeluh, aku bukan mengajakmu untuk memperbaiki hubungan kita, bisa kau tenangkan dirimu sejenak lalu kau mainkan ingatanmu dengan apa yang pernah kita lakukan dulu.
Dulu saat kita ingin mengawali hubungan. Jika ingatanmu sudah tertata rapih tentang apa yang ingin kita awali dulu sampai saat ini, bercerminlah padanya. 
Aku sih, sudah melakukannya. Jauh-jauh hari saat aku merasa aku mempertahankanmu dengan sepihak. 

Sapaan pagi, siang, dan malam yang dulu sering kau lakukan semua terbalik, aku yang melakukannya, dan aku harus melakukannya untuk mengingatkan bahwa hubungan yang sudah tertata rapih tak kita sudahi dengan perbedaan-perbedaan kecil hingga membuat aku, kau, dan kita sudahi saja dengan sia-sia. Lalu kau kemana? Oh, iya aku lupa kalau kau sibuk dan kesibukkanmu yang membuat aku harus sadar diri. Sadarkah kau, kalau mempertahankan hubungan itu bukan hanya ada satu saja yang memperjuangkannya, dan sadarkah kau kalau setiap hubungan ada aku dan kamu. Bukan aku yang mempertahankanmu saja, aku yang mengingatkanmu tentang komitmen, kepercayaan dan bagaimana mengetahui siapa yang mengabari dan dikabari. Seakan kau tak butuh lagi kominikasi yang kau lakukan dulu, ada cara sederhana yang membuat pasangan yakin terhadap pasangannya, cara yang sangat sederhana "memberi satu pesan singkat". Itupun kalau kau mau. Pernahkah kau berfikir kalau kamunikasi yang semakin berkurang ini membuat kita menemukan satu titik yang sama; "jenuh"

Dan pernahkah kau sadari kalau aku tertatih mempertahankanmu.

#LDRStory