Dan malam ini ayahnya menanyakan padaku tentang bagaimana hasil sidang tadi siang dan langsung "to the point" ke "Kapan kalian jadi suami istri?" Haaah???
Kaget sih, tapi aku tahu ayahnya cuma bercanda dan aku amini saja, karena yang jelas itu akan terjadi kalau kita sudah sama-sama dapet kerjaan. Semoga cepet, amin!!
Setelah itu aku ceritakan semuanya ke pacarku dan dia menanyakan padaku..."Apa kamu mau tak lamar? Sebenernya aku pengen kita ada ikatan dulu, walaupun kita gak tergesa buat nikah, tapi aku bingung ngomong sama orang tuaku bagaimana, karena aku belum ada pegangan apa-apa, terus tanggepan keluargamu gimana. Aku cuma pengen kalau keluarga kita tahu kalau kita udah pengen serius, dan biar gak keduluan sama cowok lain"
Jantungku bener-bener berdetak kencang seketika itu, aku memang ingin, dan cuma ingin sama kamu, tapi aku belum tahu apa yang akan terjadi nanti. Apakah kita akan selalu dapat menjaga komitmen itu? Karena tunangan itu bukan main-main, kita gak tahu nanti kita dapet kerjaan dimana, bakalan cinlok sama temen kerja, bahkan kalau sampai kita terpisah pulau. Apa aku bakal jaga cincin yang akan melingkar di jariku itu??
Dan dia menjawab...
Aku sudah yakin sama kamu.
Aku bahagia dan cuma kamu yang bisa bikin aku bahagia.
Kamu selalu bisa melengkapi kekuranganku.
Aku juga inget kata-katanya dulu : Aku gak akan pernah rela nglepasin kamu ke orang lain. Aku bakalan perjuangin kamu dan cinta kita.
Aaaaaa... so sweeeet (｡♥‿♥｡)
Aaaaaa... so sweeeet (｡♥‿♥｡)
Tuhan, beri aku jawaban dan yakinkan aku bahwa cuma Kau yang bisa memisahkan cinta kita. Tidak ada yang lain.Amiiiiiiiiiiiiiiiiiin (˘ʃƪ˘)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar