Sabtu, 04 Januari 2014

4114

Fotonya sambil nahan nangis :( huahuaa
Hari ini pertemuan terakhir kita sebelum kamu berangkat pendidikan ke Jakarta. Begitu berat, hingga semalaman aku tak bisa tidur karena terus memikirkanmu, aku hanya bisa menangis hingga hari itu wajahku begitu sembab. Chikungunya yang sedang kuderita juga semakin memburuk, dengan bintik-bintik merah di seluruh wajahku. Sungguh menjijikkan mukaku ini L Melihat kamu sampai di rumahku saja aku langsung menitikkan air mata. Aku benar-benar berat melepasmu. Aku baru menyadari bahwa cintaku untukmu memang terlalu besar. Apakah kita akan kuat dengan keadaan ini. Keadaan yang akan membuat kita terpisah selama berbulan-bulan. Walaupun sebelumnya kita memang terbiasa menjalani hubungan jarak jauh, tapi setidaknya kita tidak pernah sampai sebulan tidak pernah bertemu. Paling tidak dua minggu sekali kita sempatkan untuk saling memecah rindu. Tapi sekarang, di pertemuan kita ini, bahkan aku tidak tahu sampai kapan kamu akan tetap disana, aku tidak tahu kapan kamu akan pulang untuk menemuiku disini. Kisah kita memang selalu manis, tapi inilah kepahitan yang benar-benar berat kulalui. Berpisah denganmu. Erat sekali kita berpelukan sore itu, dan tentu saja aku tak kuasa membendung air mata ini, pahit air mata ini mengalir derass. Begitu juga kamu, aku mendengar isakan di bahu sebelah kanan ini, terdengar jelas hingga aku eratkan pelukan itu dan kubelai rambutmu. Sungguh berat bagi kita memang. Tapi inilah kenyataan yang harus kita jalani demi masa depan kita nanti. Masa indah muda kita sudah habis di akhir tahun kemarin. Ya..ini adalah pengorbanan untuk menata masa depan kita nanti, jadi...tetaplah kuat. Aku tahu akan ada pelangi di balik hujan. Dua tahun itu hanyalah separuh perjuangan kita dan perjuangan kita hanya tinggal sepertiga jalan lagi. Kita pasti kita, dan seperti katamu, kita sudah dipertemukan Tuhan dengan kebetulan yang begitu indah, Tuhan sudah mempertemukan kita, dan tugas kita adalah memperjuangkan hubungan ini gar kita dapat terus bersama selamanya. Aku juga yakin akan hal yang sama dan aku akan setia menunggu saat-saat indah itu. Aku tak akan pernah berpaling agar kamu tahu bahwa memang akulah yang terbaik untukmu, dan hanya kamulah yang terbaik untukku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar