Apa lagi yang dapat ku
lakukan kecuali menulis, daripada aku harus menangisi kepergianmu. Lebih baik
aku memainkan jari-jariku untuk mengetuk-ngetuk laptop lamaku ini.
Yah...mungkin baru beberapa hari kita berpisah, seperti biasanya memang. Kita
jauh karena jarak, walaupun jarak yang dulu hanya 70 an kilometer sekarang
menjadi 500an kilometer lebih. Sudahlah, aku tidak pernah menyesali perpisahan
ini, karena inilah kebahagiaanmu, cita-citamu. Aku tak merasa kita jauh selama
kita masih menatap langit yang sama, memandang matahari yang sama, dan berpijak
pada tanah yang sama.
Tapi kali ini aku tak
lagi bisa tahu kabar darimu. Aku hanya bisa mereka-reka apa yang kau lakukan
disana, apa kau masih bisa menjaga komitmen kita, apakah kau sehat-sehat saja,
Ah....entahlah...aku tidak terlalu ingin memikirkan hal itu, walaupun dulunya
kita selalu berhubungan setiap waktu, dari pagi hingga petang aku tahu setiap
detail yang kamu kerjakan, makanan yang kamu makan, acara yang kamu tonton,
ya...semua tergambar jelas. Tidak seperti sekarang. Tidak sama sekali.
Entah rindu macam apa
yang sedang aku rasakan ini.
Begitu kuat hingga air
mataku menetes setiap melihat boneka kecil yang kau berikan di pertemuan kita
kemarin.
Aku benar-benar
merindukanmu di sana.
14 hari tanpamu begitu
berat, 14 hari tanpa gambaran kabar darimu benar-benar mengoyakku.
Aku tahu aku kuat,
walaupun terkadang aku tertatih untuk terus mencintaimu.
Kau tahu, disini aku
begitu merindukanmu, sangat.
Aku masih memegang
janji-janjimu dan aku yakin kau akan menepatinya.
Aku tahu, kau tak kan
ingkar.
#without you
Tidak ada komentar:
Posting Komentar